Epidemi, Sporadik, Pandemi dan Endemik



Tugas 2

EPIDEMI
Wabah atau epidemik adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar tersebut. Dalam epidemiologi, epidemic berasal dari bahasa Yunani yaitu “epi” berarti pada dan “demos” berarti rakyat. Dengan kata lain, epidemic adalah wabah yang terjadi secara lebih cepat daripada yang diduga. Jumlah kasus baru penyakit di dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu disebut incide rate (laju timbulnya penyakit).
            Secara singkat epidemic dapat diartikan berjangkitnya suatu penyakit pada sekelompok orang di masyarakat dengan jenis penyakit, waktu, dan sumber diluar keadaan yang biasa.
Contoh kasus:
Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit infeksi menahun (kronis) yang disebabkan oleh cacing mikrofilaria. Penyakit ini ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening yang dapat menimbulkan cacat menetap (seumur hidup) berupa pembesaran kaki, lengan dan alatkelamin, sehingga dapat menimbulkan stigma sosial.
Di Indonesia kurang lebih 10 juta penduduk sudah terinfeksi penyakit ini dengan jumlah penderita kronis (elephantiasis) kurang lebih 6.500 orang. Di Kabupaten Sambas jumlah penderita kronis filariasis berdasarkan laporan terdapat 82 kasus yang tersebar di 16 kecamatan. Penderita terbanyak di Kecamatan Sejangkung sebanyak 24 orang, Tekarang sebanyak 15 orang dan Sebawi sebanyak 17 orang. 

SPORADIK
Sporadik adalah  suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)  yang ada di suatu wilayah tertentu frekuensinya berubah-ubah menurut perubahan waktu, sporadic juga dapat diartikan sebagai jenis penyakit yang tidak tersebar merata pada tempat dan waktu yang tidak sama, pada suatu saat dapat terjadi epidemik.
Contoh kasus:
Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1968 di Surabaya dan Jakarta, jumlah kasus penyakit DBD terus meningkat baik dalam jumlah maupun luas wilayah yang terjangkit dan secara sporadic terjadi kejadian luar biasa(KLB) setiap tahun, KLB yang terbesar terjadi pada tahun 1998 dilaporkan dari 16 propinsi dengan IR 35,19 per 100.000 pendudukdan case fatality rate(CFR) 2,0%, kemudian menurun pada tahun 1999 dengan IR 10,17 per 100.000 penduduk, mengalami peningkatan kembali padatahun 2000 dengan IR 15,99 per 100.000 penduduk dan kembali meningkat pada tahun 2001 dengan IR 21,66 per 100.000 penduduk, kembali menurun pada tahun 2002 yaitu IR 19, 24 per 100.000 penduduk dan meningkat tajam kembali pada tahun 2003 yaitu IR 23,87 per 100.000 penduduk . Data ini menunjukkan DBD di Indonesia menjadi fenomena yang sangat sulit diatasi dimana kejadian DBD setiap tahunnya berfluktuasi (Depkes RI, 2004). Menurut Depkes RI (2009) pada tahun 2008 dijumpai kasus DBD di Indonesia sebanyak 137.469 kasus dengan CFR 0,86% dan IR sebesar 59,02 per 100.000 penduduk, dan mengalami kenaikan pada tahun 2009 yaitu sebesar 154.855 kasus dengan CFR 0,89% dengan IR sebesar 66,48 per 100.000, dan pada tahun 2010 Indonesia menempati urutan tertinggi kasus DBD di ASEAN yaitu sebanyak 156.086 kasus dengan kematian 1.358 orang (Kompas, 2010).

PANDEMI
Pandemi atau epidemi global atau wabah global adalah kondisi dimana terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang dalam daerah geografi yang luas. Berasal dari bahasa Yunani “pan” yang artinya semua dan “demos” yang artinya rakyat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suatu pandemi dikatakan terjadi bila ketiga syarat berikut telah terpenuhi :
• Timbulnya penyakit bersangkutan merupakan suatu hal baru pada populasi bersangkutan,
• Agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit serius,
• Agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada manusia.
Suatu penyakit atau keadaan tidak dapat dikatakan sebagai pandemic hanya karena menewaskan banyak orang. Sebagai contoh, kelas penyakit yang dikenal sebagai kanker menimbulkan angka kematian yang tinggi namun tidak digolongkan sebagai pandemi karena tidak ditularkan.
Contoh kasus:
Fenomena pandemi flu babi telah menyita perhatian warga dunia setelah menyerang sejumlah warga Meksiko.Berdasarkan laporan Associated Press (AP), hingga 27 April telah meninggal dunia sebanyak 103 orang dari 1.614 orang di Meksiko. Laporan AP juga menyebutkan suspect flu babi telah menyebar pada sedikitnya delapan negara, diantaranya Kanada, Amerika Serikat, Prancis, dan Selandia Baru. Pemerintah Kanada telah mendapatkan kasus flu babi pertama pada 27 April lalu, sedang Amerika Serikat, Prancis dan Selandia Baru telah melaporkan kasus serupa beberapa hari sebelumnya. Di AS, dari sekitar 100 pelajar di sekolah swasta Saint Francis di wilayah Queen, 11 kasus diantaranya positif flu babi.
Dari laporan pemerintah Meksiko, virus flu babi telah menyerang sedikitnya 1.300 orang
. Sementara empat daerah pada Negara tersebut dinyatakan rawan flu babi, termasuk Meksiko City. Fenomena flu babi yang menyebar secara cepat ke berbagai negara dapat menyebabkan terjadinya pandemi yakni penyebaran virus flu babi secara global.Organisasi kesehatan dunia (WHO) pun menggelar pertemuan dengan ahli kesehatan guna membahas kasus flu babi yang telah menjadi ancaman baru kesehatan masyarakat dunia.

ENDEMIK
Endemik ialah adanya penyakit-penyakit atau factor penyebab penyakit yang selalu terdapat dalam suatu daerah tertentu atau dikatakan sebagai prevalensi penyakt tertentu yang selalu terdapat di suatu daerah, sebaliknya epidemic berarti terjadinya insidensi penyakit dalam suatu daerah yang melebihi kejadian normal yang diharapkan (Beneson, 1980).
Contoh kasus:
Direktur Pengendalian Penyakit Menular, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, M Subuh mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan endemisitas tinggi Hepatitis B.
"Hal itu berdasarkan data hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2007 yang menunjukan, prevalensi penyakit Hepatitis B sebesar 9,4 persen. Hal ini menunjukkan, Indonesia merupakan negara dengan endemisitas tinggi Hepatitis B," kata Subuh
. Menurutnya, sekitar satu setengah juta orang di Indonesia meninggal pertahunnya akibat penyakit Hepatitis B dan C. Sehingga Kementerian Kesehatan RI, terus melakukan penanggulangan dengan tindak pencegahan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Speak Up! Blog Design by Ipietoon