Arti Sehat Menurut WHO


Arti Sehat Menurut WHO

           Sehat adalah kondisi normal seseorang yang merupakan hak hidupnya. Sehat berhubungan dengan hukum alam yang mengatur tubuh, jiwa, dan lingkungan berupa udara segar, sinar matahari, diet seimbang, bekerja, istirahat, tidur, santai, kebersihan serta pikiran, kebiasaan dan gaya hidup yang baik. Selama beberapa dekade, pengertian sehat masih dipertentangkan para ahli dan belum ada kata sepakat dari para ahli kesehatan maupun tokoh masyarakat dunia. Akhirnya World Health Organization (WHO) membuat defenisi universal menurut preambule pada tahun 1946 dan amandemen pada tahun 1998, WHO menetapkan konsep sehat yaitu : 

"Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity".

The bibliographic citation for this definition is: Preamble to the Constitution of the World Health Organization as adopted by the International Health Conference, New York, 19 June - 22 July 1946; signed on 22 July 1946 by the representatives of 61 States (Official Records of the World Health Organization, no. 2, p. 100) and entered into force on 7 April 1948. The definition has not been amended since 1948.

Artinya adalah bahwa sehat merupakan keadaan baik yang lengkap secara fisik, mental dan sosial, dan bukan semata – mata bebas dari penyakit atau kecacatan.

Menurut WHO, ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam defenisi sehat yaitu:

1. Sehat Jasmani
Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.

2. Sehat Mental
Sehat mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno "Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat" (Men Sana In Corpore Sano).

3. Sehat Spritual
Spritual merupakan komponen tambahan pada pengertian sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kahidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.
  
Namun konsep sehat tersebut sangat ideal hingga dalam kenyataan sulit dicapai maka timbullah beberapa kritik terhadap konsep tersebut.
1.      Sehat bukanlah suatu keadaan statis, tetapi merupakan suatu prosa3s yang dinamis dan berubah setiap saat.
2.      Batasan sejahtera sangat sulit ditentukan.
3.      Indicator yang digunakan untuk mengukur sangat banyak dengan validitas yang berbeda-beda. 
s
     Sumber :
   Budiarto, Eko dan Dewi Anggraeni. Pengantar Epidemiologi Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku  Kedokteran EGC, 2001.
     
Chandra, Budiman. Ilmu Kedokteran Pencegahan Komunitas. Jakarta: Penerbit Buku  Kedokteran EGC, 2006.


     WHO definition of Health. http://www.who.int/about/definition/en/print.html

 
Speak Up! Blog Design by Ipietoon